Jayapura, 11 Maret 2024 — Pendidikan menjadi titik pijak utama dalam membangun masa depan Papua. Komitmen inilah yang ditegaskan dalam kunjungan Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Dr. Velix Vernando Wanggai, S.I.P., M.P.A., ke Universitas Internasional Papua (UIP) di Jayapura. Disambut oleh pimpinan Yayasan Maga Edukasi Papua (YMEP) dan jajaran rektorat UIP, pertemuan ini menjadi ruang strategis untuk merumuskan arah baru pendidikan kontekstual dan berkelanjutan di Tanah Papua.
Kunjungan ini menjadi lebih bermakna karena UIP adalah buah karya putra asli Kabupaten Nduga, Samuel Tabuni, M.Si., MAJEd, yang mendirikan universitas ini melalui YMEP bersama unit pendukungnya seperti Papua Language Institute (PLI). Dalam sambutannya, Samuel menekankan bahwa pendidikan adalah jalan paling strategis dan damai untuk membangun Orang Asli Papua.
“Sebagai anak Nduga, saya membawa mimpi bahwa pendidikan harus hadir di tengah masyarakat Papua, bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi sebagai tempat membentuk manusia seutuhnya—berkarakter, kontekstual, dan siap bersaing di tingkat global,” ujar Samuel Tabuni.
Pj. Gubernur Dr. Velix Wanggai dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan UIP sejalan dengan Perpres No. 24 Tahun 2023 tentang Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua Tahun 2022–2041, di mana pengembangan SDM Papua adalah salah satu program prioritas.
Beliau menegaskan bahwa UIP harus menjadi Centre of Excellence—pusat keunggulan pendidikan—yang tak hanya melahirkan lulusan unggul di tingkat lokal, tetapi juga siap tampil di tingkat nasional dan internasional, khususnya di kawasan Pasifik, Australia dan Selandia Baru. UIP bahkan disebut sebagai gerbang Indonesia untuk menghadirkan wajah Papua yang cerdas, inklusif, dan berdaya saing global.
Di tingkat lokal, Dr. Velix menekankan pentingnya mencetak generasi muda Papua yang unggul, dengan pendidikan yang berpijak pada realitas sosial dan budaya Papua. UIP diharapkan menjadi katalisator pembangunan manusia Papua, dengan riset, model pembelajaran berbasis asrama, serta pertukaran budaya antara mahasiswa lokal dan internasional.
“Kami melihat UIP bukan sekadar universitas. Ia adalah pusat transformasi sosial dan pendidikan, tempat mimpi anak-anak Papua dibentuk dan dibesarkan,” tutur Dr. Velix.
Dr. Izak Morin, M.A., Rektor UIP, menyatakan bahwa kunjungan ini memberi semangat baru bagi seluruh sivitas akademika. Dalam usia yang baru menginjak dua tahun, UIP telah menunjukkan lompatan besar dalam memperluas akses pendidikan tinggi di Tanah Papua.
Wakil Rektor I UIP, Dr. Yane Ansanay, menambahkan bahwa UIP kini telah membuka diri untuk menerima mahasiswa dari luar negeri, khususnya dari Papua Nugini, sebagai bagian dari penguatan jaringan pendidikan internasional di kawasan Pasifik.
Sementara itu, Wakil Rektor III, Abinus Sama, M.I.R., menekankan bahwa membangun Papua membutuhkan pendekatan pendidikan yang tidak hanya mendidik kepala, tetapi juga menyentuh hati. Pola pendidikan berbasis asrama, yang kini sedang dikembangkan UIP, menjadi media efektif untuk membentuk karakter mahasiswa, memupuk toleransi, dan mempertemukan beragam latar belakang dalam satu ruang belajar yang inklusif.
“Kami ingin menciptakan suasana kampus yang bukan hanya tempat kuliah, tapi tempat membentuk pemimpin masa depan Papua yang memahami budaya, memiliki jiwa kepemimpinan, dan terbuka pada dunia,” tegas Abinus Sama.
Di akhir pertemuan, Pj. Gubernur menyatakan dukungan penuh terhadap upaya UIP dan YMEP dalam memperluas akses pendidikan berkualitas di wilayah Pegunungan Papua, termasuk Kabupaten Nduga. Pemerintah dan UIP tengah menjajaki kolaborasi jangka panjang yang akan fokus pada:
Peningkatan akses pendidikan tinggi bagi anak-anak Papua Pegunungan
Penguatan program pertukaran bahasa dan budaya
Penyelenggaraan riset-riset kontekstual di wilayah La Pago
Pemberian beasiswa dan pendampingan belajar bagi anak Papua asli
Samuel Tabuni menutup pertemuan dengan ajakan kolaborasi kepada semua pihak.
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Kami siap bermitra dengan siapa pun yang berkomitmen membangun masa depan Tanah Papua melalui pendidikan. Dari Nduga, untuk Tanah Papua, dan untuk dunia.”
Leave A Comment