Wamena, 23 Mei 2025 – Pemerintah Kabupaten Nduga menegaskan komitmennya terhadap hak pendidikan bagi anak-anak pengungsi yang terdampak konflik di wilayah asal mereka. Bupati Nduga Dinard Kelnea S.Sos yang diwakili oleh Wakil Bupati Nduga, Yoas Beon S.I.P, kunjungan langsung ke sejumlah titik pengungsian di Kabupaten Jayawijaya ini menandai langkah nyata pemerintah dalam memastikan tidak ada anak Nduga yang tertinggal dari dunia pendidikan.
Mewakili Bupati Dinard Kelnea, S.Sos, Wakil Bupati menyambangi Sekolah Gabungan TK, SD, dan SMP Sapalek—salah satu pusat pendidikan bagi anak-anak pengungsi di Wamena. Dalam dialog terbuka dengan para pengelola sekolah, pemerintah menerima data kebutuhan pendidikan secara lengkap dan akurat, yang akan dijadikan fondasi untuk perumusan kebijakan pendidikan ke depan.
“Kami datang untuk mendengar langsung, karena data yang valid adalah kunci dari kebijakan yang adil. Setiap anak berhak mendapatkan masa depan, dan pendidikan adalah hak paling mendasar yang tidak boleh diabaikan,” ujar Wakil Bupati Yoas Beon dalam pernyataannya.
Isu pendidikan menjadi perhatian utama dalam kunjungan ini, namun pemerintah juga menekankan bahwa pendekatan lintas sektor sedang disiapkan. Pelayanan kesehatan, penguatan ekonomi keluarga, hingga dukungan sosial akan disesuaikan berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan yang dilakukan di setiap titik pengungsian.
“Kami tidak datang dengan janji, tapi dengan niat untuk mendengar, mencatat, dan menindaklanjuti. Seluruh pengungsi Nduga berhak mendapatkan perhatian yang setara. Inilah bentuk negara hadir,” tambahnya.
Para pengurus sekolah menyambut baik kehadiran pemerintah dan menyerahkan data lengkap terkait jumlah siswa, kondisi fasilitas, kekurangan tenaga pendidik, serta kebutuhan logistik belajar-mengajar. Hal ini dinilai sebagai langkah penting dalam membangun sistem pendidikan darurat yang terorganisir dan berbasis data.
Kunjungan ini juga membawa pesan harapan bagi ratusan anak pengungsi dan keluarganya, yang selama bertahun-tahun berjuang mempertahankan akses pendidikan di tengah keterbatasan.
Melalui pendekatan berbasis data dan kemitraan langsung dengan komunitas, Pemerintah Kabupaten Nduga berupaya memastikan bahwa pemulihan pascakonflik tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pembangunan manusia – terutama generasi muda yang akan menjadi pemimpin masa depan.
“Kami ingin memulai dari yang paling mendasar: pendidikan. Di tengah segala keterbatasan, satu hal yang tak boleh hilang adalah harapan,” tutup Wakil Bupati.
Pemerintah menegaskan bahwa kunjungan ini bukan yang terakhir, melainkan bagian dari rangkaian monitoring berkelanjutan untuk memastikan setiap kebijakan yang diambil benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat pengungsi.
Leave A Comment